Ika Oktiana (09321097)
Indonesia saat ini mengalami perkembangan intensif.
Globalisasi berdampak pada negeri yang lebih terbuka menerima teknologi
maupun ide-ide dan perubahan budaya baru. Setelah habisnya masa Orde
Baru pada tahun 1998, globalisasi disatukan dengan kekuasaan perubahan
yang sangat kuat, yaitu gerakan reformasi. Kemajuan pada tahun-tahun
berikutnya makin nyata diperlihatkan dalam bidang pemerintahan,
industri, pendidikan, dan sosial.
Seiring perkembangan perubahan sosial, termasuk sikap-sikap penduduk
Indonesia terhadap soal seks. Sejak dulu soal seks menurut kebudayaan
Jawa dianggap sesuatu yang harus ditutupi atau tabu. Soal ini juga
bersifat ketidak adilan Gender Roles atau peran gender pria wanita, diharapkan melindungi keperawanannya sampai menikah
Dewasa ini, industri seks di Yogyakarta tetap berkembang, dengan beberapa daerah prostitusi
yang terkenal seperti Pasar Kembang di kawasan Malioboro. Tak luar
biasa untuk pria mengunjungi lokaliasasi baik pra maupun luar nikah di
daerah tersebut. Seks itu sudah lama didasarkan dalam hidden culture
atau kebudayaan tersembunyi. Walaupun begitu, akhir-akhir ini
menunjukkan bahwa perlakuan masyarakat terhadap soal seks sudah mulai
berubah. Penduduk Indonesia sudah terbukti mulai melakukan hubungan seks
pada umur yang masih relatif muda.
Tidak mengherankan bahwa perubahan sosial dominan antara kaum pelajar
dan mahasiswa atau remaja. Masa remaja adalah periode yang penuh dengan
perubahan tubuh maupun perubahan mental, berusia remaja menemukan
kesempatan untuk mencoba hal yang baru. Saat ini para remaja sangat
dipengaruhi oleh oleh media massa, termasuk internet, film, dan musik.
Secara umum kaum remaja lebih terbuka menerima ide-ide baru, dan lebih
intensif mempergunakan kemajuan teknologi untuk mencari informasi
daripada melakukan pendekatan terhadap orangtuanya.
Sesuatu yang penting dikebudayaan remaja adalah gengsi. Fokusnya
gengsi untuk remaja indonesia adalah meniru kebudayaan kebarat-baratan,
seperti perkembangan fashion atau dalam perpakaian, style
atau gaya kehidupan, dan lain-lain. Sayangnya, ide-ide dan dan
pengertian kebudayaan Barat maupun pengertian masalah seks yang diambil
dari media massa sering keliru, dan besar kemungkinan kaum remaja akan
melakukan hal yang beresiko. Dimanapun masalah seks berkaitan dengan
banyak masalah sosial, termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS),
HIV/AIDS, perilaku seksual berisiko, kehamilan pra atau di luar nikah,
dan kekerasan seksual.
Yogyakarta yang tepatnya adalah sebagai kota pelajar dan mahasiswa
dan memiliki status pemerintahan yang khusus, dinamakan Daerah Istimewa
Yogyakarta yang sampai saat ini memiliki tradisi kebudayaan yang sangat
kuat. Kota Yogyakarta dianggap sebagai kota yang ’aman’, tetapi
Yogyakarta mempunyai sesuatu lain yaitu, kebudayaan masa muda yang
bersemangat. Selain kota mahasiswa, Yogyakarta mempunyai banyak
perguruan tinggi. http://www.infogue.com/article/2010/10/01/fenomena_seks_di_kalangan_mahasiswa_.
Oleh karena itu, berdampak pada perkembangan munculnya tempat tinggal
sementara atau kost, warung makan, cafe, club malam, dan banyak lagi.
Beralihnya kebudayaan yang masuk dari banyak mahasiswa dari berbagai
penjuru daerah maupun luar negeri sekalipun yang menuntut ilmu di Kota
Pelajar ini, Yogyakarta sekarang menjadi kota yang ’bebas’. www.psikologi.infogue.com/
fenomena_mahasiswa_berani_seks_di_kost menjelaskan mahasiswa berani
berlaku seks di kostan dan dengan sadarnya mereka melakukan hal
tersebut. Kost-kostan tempat yang paling banyak dilakukan perbuatan
hubungan di luar nikah oleh para mahasiswa.
Banyak tempat yang biasana disalahgunakan oleh pengunjungnya, seperti
cafe-cafe, internet, dan banyak lagi yang sudah menyajikan fasilitas
pelayanan sampai 24 jam non stop atau tanpa henti setiap
harinya. Bahkan sekarang ini sudah ada jasa tempat tinggal sementara
atau kost yang menyediakan fasilitas pria dan wanita dalam satu atap
rumah. Menjadikan alasan kebebasan mahasiswa untuk mencari sesuatu yang
baru di luar jam kuliah. Hal tersebut mendukung adanya hubungan
pergaulan yang tidak terbatas satu sama lain baik di lingkungan kampus
atau bahkan di luar lingkungan kampus.
Sumber : https://parapenuliskreatif.wordpress.com/category/artikel-ilmiah-populer/page/2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar